Minggu, 08 April 2012

Awan dan Pelangi

Perubahan itu baik, karena hidup itu dinamis.
Tapi, bagaimana jika perubahan itu justru mengarahkan kita kepada hal yang tidak lebih baik?
Apakah itu harus tetap terjadi? Entahlah.
Tidak ada seorang pun yang berhak menggenggam takdir, tidak pula aku, kamu, dia, siapapun.
Tetapi perubahan memang hanya suatu bagian dari takdir, yang akan tetap berubah.
Apakah apa yang kau simpan dulu, masih sama? setelah sekian lama perjalanan yang bahkan baru menapaki halaman rumah.
Apakah apa yang kau puja, kau harap, dan kau tumpu, masih tetap berada di tempatnya? setelah kau mengerti dan paham semua jalan yang akan ditempuh.
Apakah apa yang yang kuharapkan itu hanyalah suatu angan berbatas waktu? yang entah kapan akan terbentur kontras antara takdir dan waktu.
Perubahan ini mungkin cukup baik, namun aku tidak merasakan kebaikan ini,
Hal yang sampai padaku, menembus kulit dan seluruh ototku, adalah kekecewaan akan sikap yang berubah entah bagaimana alasan yang kau buat.
Salahkan aku, memiliki kekecewaan ini.
Salahkan aku, jika memang kau lebih nyaman dengan ini.
Salahkan aku, jika aku tidak bisa membuatmu tersenyum dalam hatimu.
Salahkan aku, jika justru menambah kekalutan pikiranmu.
Salahkan aku, jika engkau pikir inilah yang terbaik.



Salahkan aku, jika aku tidak sanggup mengayunkan tongkat sihirku, agar membuatmu jauh lebih bahagia.
Salahkan aku, jika tidak sanggup menambah warna pelangimu setelah mendungmu.

Tapi, semampuku, aku ingin mempersembahkan warna terindah yang kumiliki dari pelangiku, yang kini tertutup awan.

-sebuah tulisan tentang angan angan di atas awan, yang entah kapan aku bisa mencapainya-

Jumat, 06 April 2012

Reaksi

Entah apa yang kulihat akan selalu berkebalikan dengan apa yang "mereka lihat"
Ah entah, aku tak peduli
Aku juga tak peduli ketika tingkahmu -yang menurut mereka baik nan lucu- menyeruak ke permukaan dan membuat mereka memberikan hatinya padamu, yah mereka.
Dan aku juga tak peduli
Aku benar-benar dalam keadaan apatis, karena itu aku tidak peduli.
Anggap aku laki-laki sehingga kau bisa mengerti apa arti kata "tak peduli" dariku.
Karena aku benar-benar tak peduli, sekali lagi tak peduli.

Tapi di titik ini kau berubah, menjadi jauh lebih iritatif.
Padaku? iya, sadar atau tidak sadar, kau membuatku teriritasi.
Bahkan satelit pun akan lama bertahan dalam orbitnya,
Bahkan pohon pun masih berjuang bertahan dengan akarnya,
Bahkan mahasiswa pun bertahan demi masa depannya,
dan?

Orbit itu bisa berubah, namun tak selayaknya secepat itu.
Ketika reaksi adhesi berlangsung, tak sebijaknya dihentikan dan digantikan dengan proses adisi.
Kau tau kenapa bahan baru perlu waktu minimal 10 tahun untuk bisa dijadikan suatu penemuan baru?
Karena membutuhkan waktu, untuk meneliti in vitro, in vivo, dan human test.

Ketika suatu NaOH berusaha membuat netral larutan H3PO4, tidak selayaknya ia menetralkan HCl.
HCl pasti akan lebih mudah netralnya, lebih mudah untuk diikat hanya dengan 1 ion H
Aku tau H3PO4 akan membutuhkan ion H 3 kali lipat,
tapi kau tau? garam yang dihasilkan akan jauh lebih unik: Na3PO4.
Iya, Na3PO4, bukan hanya NaCl yang sering ibu-ibu pakai di dapur.

Logis bagimu? untuk dapatkan paten hanya dalam waktu kurang dari sebulan?
logis bagimu? untukmenjalankan penelitianmu sekaligus memproses paten untuk judul yang sama?
Entah bagaimana jalan pikiranmu.
-sekali lagi aku tak peduli-
Namun aku yakin, jawabannya adalah: tidak logis.

Bagaimana menjalankan hal yang tidak -atau kurang- logis?
Ah aku yakin kau punya logika
Untuk memainkan kata-katamu
Tanpa satu hal.
Yaitu perasaan.

Sekian.