Senin, 25 Maret 2013

Saya dan tempat Les-Lesan


Saya diminta "berkarya" saat les :D . Jadi ceritanya saya -sekali lagi- les sendirian aja. Yah, bersama bule itu. Bukan, bukan Ali. Ali sih lagi liburan, ke Lombok dan minggu depan baru pulang. Tadi les nya sama guru baru yang namanya David -entah spelling nya bener apa nggak. Kata Ali sih, David itu temennya, sama-sama dari South Africa. Umurnya sih kayaknya seumuran, tapi lebih "hore" dikit sih dari Ali. Ali sih udah jadi Bapak, kalo si David kayaknya sih masih hore horean aja orangnya. hahahaa. (FYI, Ali -yang tanggal ultahnya sama kayak aku itu #hanjuk - umurnya baru 24 tahun tapi sudah dikaruniai satu orang anak, baby boy, lucuu :3 )

Dan berikut ini saya lampirkan berkas cerita yang saya tulis. Maaf ya kalo agak jayus dan ini bukan curhat loh, cuma tetiba kepikiran aja gitu. Ini sudah dengan hasil koreksian si David. Asiknya David adalah, dia nggak cuma ngeliat grammar nya saja, tapi dia juga bener-bener meng-enjoy-kan diri dengan ceritanya. Kebayarlah ya paling nggak susah payahnya nyari ide cerita wkwkwkwk. Kalo Ali, dia paling cuma senyum senyum simpul terus menari-narikan bolpennya di atas tulisanku. Coreet sana coreeet sini, banyak salah lalala. David, dia bahkan ga nyadar saya salah nulis "thought" jadi "tought", "curious" jadi "courious", dan beberapa salah spelling lainnya :D -tapi jelas dong udah saya ganti jadi yang bener *evil lough* . Tapi grammarnya tetep sih, dikoreksiin. Yess laaah.

Selamat menikmatii... :D

Brain Wound

Once upon a time, there was a girl who lived in a small town, the girl's name was Fafa. Fafa always curious about animal's brain. she was a very smart girl so she got a chance to study in a university in the city.

In the university, Fafa met Alya, who was an univeristy's chief daughter . Their friendship was so good -they almost spent every minute together. What made their friendship longlasting was their interest in science and laboratory work. They always loved to have mini-research and also loved research week in the university -which was hated by other students.

They did not only loved to do research, but also crazy experiments. They designed a mad experiment that they called "brain changing research". They proposed that to their lecturer, but the lecturer told them that they were crazy and mad. "Do you really want to do this? Oh My God, bless them. Go to the Dean office after lauch!" They felt so desperate and miserable to hear that.

"You have to go to councelling all day next week. You both. Don't miss it!" The Dean told them. They obeyed the rules and came to the every session of councelling. They didn't want to get in more trouble.  Although, they still thought about their experiment anyway.

"Do you still want to continue our eperiment?" Alya asked Fafa. "Uhm, I do. But how? The entire college knows about our crazy plan". "Don't worry, I've the research lab room key, I've stolen from my Dad. But don't tell anyone please." With the key, they did their research every night silently.

It took three months to finish designing the tools to increase the intellegence of animals. They called it "Brain Wound". "Finally, our dream comes true, Alya!" Fafa said, almost shouting. "Pssst, keep silent! Yes, finally. We will try that, huh?". Alya responded. "Next Sunday, we will go to the zoo and try this".

It was a sunny Sunday morning, many people went to the zoo. Fafa and Alya decided to go to the turtle area. In that area, less people came because they thought that it was boring. "Okay, this is the time. Shoot!" Alya shouted and a second after Fafa shot a small turtle. BOOOOOMM!!! There was a huge explossion. Because the area of the zoo was so big, no one could hear that explossion clearly. But, they felt sad and miserable because the small turtle was not moving anymore. They thought that it had died. They took the turtle outside of the zoo and burried it in the university backyard.

Hundred years after the incident, on a sunny Sunday people close to university were shocked because there was a turtle that could speak and thought like humans.

Lalalaaa~ Sekian dulu mungkin yaaa..
Satu pesan saya, enjoy your RESEARCH, especially one that you must to, not ought to. #pffft

Jumat, 22 Maret 2013

Yogyakarta, 21 Maret 2013, pukul 23.01


Yah, udah malem hampir tengah malem,
malem ini lumayan panjang dengan segala kekacauan yang aku buat sendiri,
selama berabad-abad rasanya aku masih bisa appropriately menaruh semua pada tempatnya..
...yang baru aja aku tumpahin gitu aja.

Semacam rak buku yang kecil, dicoba buat diisi banyak buku:
Awalnya masih rapi, muat, semua buku tersusun pada tempatnya masing-masing,
bahkan masih bisa diurutkan lewat abjad-abjadnya, dari A-Z, rapih.
Begitu tempat-yang-seharusnya-sebagai-row-buku sudah abis kepake sama buku yang awal,
mulai di"selempit"in ke tempat sela sela antar baris rak buku itu, sampai akhirnya kombinasi tempat itu habis.
Abis itu, mulai ada dua tumpukan di atas tumpukan buku, yang mulai dijejel-jejel..
Lalu mulai buku-buku yang kecil (yang awalnya sudah tertata rapih) di keluarkan lalu diganti dengan buku yang besar, buku kecil itu mulai diselempitin entah gimana caranya..
Nah, mulai menaruh buku di atas rak itu.. Emm, duh, mulai jelek ini bentuknya rak buku kecilku..
Semakin lama jejelan dan tumpukan itu semakin menggila dan menggunung..

Tebak.
Suatu saat nanti rak buku itu akan rusak, roboh, atau tidak stabil yang membuat buku-buku di dalamnya keluar semua, berantakan semua.
Pasti ada saatnya...
Ketika semua buku itu tidak muat.

Yes, beli rak baruu! *eh

Senin, 18 Maret 2013

FORUM "NGGEJE"

Nah, tulisan ini saya buat pada beberapa hari lalu, saat rapat mapres dan saya menggeje sendiri dengan lepi saya :D


Nah ini lah dia, saat-saat dimana saya nyampah di forum: forum mapres.

Keren kan ya namanya? Yapp, tapi entah kenapa ini saya seperti majas paradoks didefinisikan, saya merasa tidak ada di forum padahal saya di forum *lhah . Seperti kesunyian ditengah keramaian, semacam menjadi merasa terkucil di kerumunan yg "asik" #tsaaah...

Ini ibarat medan magnet, selalu punya magnet di ujungnya; ini di meja forum ada kecenderungan perbincangan ke arah salah satu ujung, dimana saya berada di ujung lainnya. Hahaha, ga masalah si sebenernya, tapi kok ya nggak guna gini ya.. Lalala, nggak apa-apa lah ya, toh juga tugasku bukan yang ini kan ya.  Ah sudahlah *mmmfh. Tapi tapi kok gini banget ya, perumpamaan medan magnet dan kutub magnet kok nyata banget. Ternyata bener, bahwa setiap orang yang "menarik" itu menarik orang-orang lain di sekitarnya untuk mendengarkan.

Aduuuh, semakin ngelantur saya, nah mereka juga semakin jauh rapatnya. Mmmm, lagi ngomongin rundown rupanya -si lari berjalannya lagi dirombak, dari yang mulainya pagi dan sekarang diubah jadi mulai sore. Ah, sudahlah aku juga mulai ga ngerti mereka mulai ngomongin apa aja. Entah kenapa kok ini aku payah banget, hahahahahah. Oh, sekarang ini lagi ngomongin soal MC ya, hehehe. Ok, selesai soal MC. Ternyata sekarang masuk ke LO, yaampun kita kehilangan orang-orang, ini orangnya dikiiit banget ya :(

Hahahahaha, nggeje juga sih ini, ga seserius orang-orang pikirkan. MasyaAllah ini kenapa kok rapat dari jam 4 sampai jam 6 kurang ini kayaknya setengah dari perjalanannya ketawa terus LOL :D .

Yah, udah adzan. Selesai juga rapat kita, selesai juga saya ngelanturnya di sini. Bubyeee :D

Senin, 11 Maret 2013

Apa Kabar?

Nah apa kabar?

Bisa dijawab dengan sejumlah pernyataan sederhana yang hanya terdiri atas satu-dua kata, misalnya: "Baik", "Biasa saja"; atau bisa juga dijawab dengan sejumlah cerita yang panjangnya bisa lebih dari tebelnya laporan Patologi Klinik -laporan yang amat sangat panjang dan saya eneg kalo lihat, bisa menghabiskan sekitar 30 sampai 40 lembar kertas folio bergaris.

Pertanyaan itu, cukup -atau sangat- standar diucapkan jika kita bertemu dengan seseorang. Hanya sekedar basa-basi atau memang kata-kata pengantar dalam obrolan yang panjang dan hangat untuk saling mencoba menapaki waktu-waktu kebelakang yang sudah lama tidak mereka lewati bersama....... *dan saya mulai melatur, ah sudahlah, toh saya juga sudah lama tidak merekam jejak-jejak saya bersama blog ini.

Pernyataan "apa kabar" sebenarnya memang suatu ungkapan yang standar sih, untuk memulai percakapan yang agak awkward karena terkesan terlalu sopan atau bagaimana. Eh, tunggu dulu, "apa kabar" bisa diganti dengan kata-kata bermakna sama, contohnya "eeeh, udah lama nggak ketemu, dimana sekarang?", "gimana kerjaan sekarang?" atau "wah, lagi sibuk apa nih?. Intinya sama : sama-sama menanyakan keadaan, dengan beberapa fokus yang berbeda.

Ngomong-ngomong soal kabar saya......emm, baik sih. Kenapa ada "sih"nya? Karena secara fisik saya baik-baik saja, mental insyaAllah juga, tapi secara kejiwaan saya tidak yakin. Toh memang hampir setiap orang memiliki "waham" kejiwaannya masing-masing kan? Nah, saya sedang punya waham, yaitu takut kalo denger orang nanya beberapa hal yang memang sensitif untuk mahasiswa semester akhir seperti saya ini,"Kapan lulus?" atau bahkan yang lebih menyakitkan lagi adalah "Kapan wisuda?".

Lalalaalaaa~ . Saya bingung jawabnya gimana, jadi bikin stress sih iya, tapi ya mau gimana. Saya cuma bisa jawab, "ya, secepatnya mohon doanya ya" sambil senyum simpul dan muka yang di-manis-manis-in *padahal dalemnya kecuuut. Dan yang saya coba camkan ke otak saya adalah: 'Ah, mereka cuma basa-basi aja, mereka pasti ga punya topik pembicaraan lagi deh, udaah jawab aja se-basa-basi-nya juga'. Huft. Tapi ya tetep aja, bingung ngebedain mana yang emang bener-bener tanya, basa-basi, atau bahkan nyindir.

Nah, apa kabar? :)