Senin, 12 November 2012

Lagu-Laguan



Ga sengaja, waktu nonton tivi waktu ga ada acara yang terlalu bagus, dan kesasar di channel tivi kabel, dan kebetulan lagi muter lagu "Kesepian Kita" -nya Pass Band ft. Tere. Wuiss kerennyaa, adem deh rasanya. Cukup sering si kayaknya lagu ini diputer di beberapa acara atau sengaja dinyanyikan lagi sama musisi jaman sekarang.
Di tahun 2012 ini, Tere udah duduk di kursi DPR sedangkan personel Pass Band nya entah ada dimana. Ya, semoga di waktu-waktu ini musisi kita semakin "insaf" dan menemukan jalannya dalam menciptakan dan membawakan lagu yang enak dan adem kayak lagu-lagu jaman dulu. Amin. :)

Kamis, 02 Agustus 2012

Hentakan Ini Terlampau Hebat

Hari ini hentakan ini tiba-tiba terlampau bertubi tubi datang dan menghantam. Sebenarnya keadaan memang sudah agak kacau dari awalnya, kacau balau dan menekan. Tekanan itu sudah sampai antiklimaksnya saat ternyata semua hantaman-hantaman yang entah dari mana asalnya itu menekan kembali.
Bukan sekali dua kali ini aku mendapat tekanan dari "mini-hidup" ini. Agak kacau dan membuat stress karena ada di tepian dua jurang yang ketika salah sedikit kaki ini berpijak, maka habislah sudah hidup ini. Tidak kupungkiri, memang ada beberapa unsur kekacauan ku yang kubuat di sini. Tapi aku sudah lepas tangan saat semua sudah menjadi terlampau sedemikian buruknya. Aku sudah lepas tangan, dan mereka belum. Justru mereka kini ada di barisan yang cukup aman. Yah, mungkin aku memang sudah terbaca bahwa aku bukan seorang "save-player" dan aku memang risk taker di hampir segala kemungkinan hidup. Tapi aku tidak sebodoh itu, namun aku hanya lelah.
Kelelahan ini benar benar menjangkit dan memuncak di hari ini. Di kala suatu hal terungkap dari semua yang sengaja ditutupi. Tabir itu tersingkap dan dengan indahnya menari-nari di memoriku, visiku, dan pikiranku di alam bawah sadar. Suatu hal lain itu pun bertubi-tubi datang ketika aku harus mengetahui fakta di balik seseorang yang berusaha aku support dan ternyata dia dengan indahnya bermuka dua dan menghakimi di balik punggung saat aku tidak ada, dan tertawa terbahak ketika semua kejelekanku terungkap dan dibicarakan. Kemudian di hari yang sama dia masih bisa tertawa senang denganku -yang entah aku tidak tahu apakah itu tulus atau tidak- bersamaku. Sesuatu yang menyakitkan dan serasa ditusuk dengan tombak berkarat.
Fakta lain yang harus kutelan pahit pahit adalah ketika orang yang mungkin selama ini telah berbuat baik padamu, ternyata mungkin telah menghakimimu di belakangmu dan inilah yang dinamakan muka dua. Mereka munafik, aku hanya bisa menjerit demikian di dalam hati ini. Munafik itu benar-benar menyakitkan dan mengesalkan. Rasanya kepala ini cukup berat untuk menampung semua hal yang terjadi di hari ini, ini sangat kompleks dan bertubi-tubi.

Oke, seharusnya mungkin aku cukup tampikkan hal hal tadi dan tidak usah memikirkannya dalam-dalam, namun entah mengapa, rasanya sudah banyak sekali yang tertahan dan terpendam di otak ini sebelum hantaman hari ini datang. Pedih rasanya menanggung hal-hal ini, ah aku mengeluh, dan selalu mengeluh yang demikian. Bukan karena aku kurang mensyukuri nikmat-Nya, namun aku terheran-heran, sekarang "mini-hidup" ini terkesan begitu nyata dan aku sekarang ada di keadaan dimana 30% orang benar-benar tidak menyukaiku dengan apapun yang telah kuperbuat, 30% orang netral -bisa suka maupun tidak-, serta 30% lagi adalah yang benar-benar temanku yang selalu mendukungku dan mengingatkan ketika aku salah. Tidak baiknya adalah, 30% yang selalu menghakimiku jelek adalah yang secara geografis cukup dekat dan secara pokitis cukup didengarkan dan sangat berpengaruh. 
Ya, wallahualam. Ya Allah semoga aku didekatkan dengan hamba-hamba-Mu yang senantiasa bertaqwa dan bersabar. Semoga semua yang terjadi sekarang dapat menjadi sesuatu pembelajaran hidup yang tidak akan pernah kulupakan. Serta, tak lupa aku selalu berharap bahwa Romadhon kali ini akan mendapatkan pelajaran yang lebih baik daripada yang tahun lalu sehingga dapat membuatku menjadi seorang pribadi yang lebih baik lagi, Amin.

Sabtu, 19 Mei 2012

(tidak sempat memikirkan judul)

Liburan, berati meninggalkan
Meninggalkan aktifitas sehari-hari
Hari-hari liburan akan berbeda
Berbeda di kala bisa atau tidak dipahami
Pahami untuk suatu kesenjangan yang rumit
Rumit dalam pemaknaan
Pemaknaan yang bisa membuat salah
Salah satu dan lainnya sama sama berpendapat
Pendapat bisa menghasilkan selisih
Selisih sangat dekat dengan pertikaian,

atau selisih hanya akan berpengaruh pada rasa di dalam
atau selisih hanya akan menimbulkan percikan kesal
atau selisih akan menimbulkan sesal

dan selisih jugalah, yang akan dapat menghakimi.

Minggu, 08 April 2012

Awan dan Pelangi

Perubahan itu baik, karena hidup itu dinamis.
Tapi, bagaimana jika perubahan itu justru mengarahkan kita kepada hal yang tidak lebih baik?
Apakah itu harus tetap terjadi? Entahlah.
Tidak ada seorang pun yang berhak menggenggam takdir, tidak pula aku, kamu, dia, siapapun.
Tetapi perubahan memang hanya suatu bagian dari takdir, yang akan tetap berubah.
Apakah apa yang kau simpan dulu, masih sama? setelah sekian lama perjalanan yang bahkan baru menapaki halaman rumah.
Apakah apa yang kau puja, kau harap, dan kau tumpu, masih tetap berada di tempatnya? setelah kau mengerti dan paham semua jalan yang akan ditempuh.
Apakah apa yang yang kuharapkan itu hanyalah suatu angan berbatas waktu? yang entah kapan akan terbentur kontras antara takdir dan waktu.
Perubahan ini mungkin cukup baik, namun aku tidak merasakan kebaikan ini,
Hal yang sampai padaku, menembus kulit dan seluruh ototku, adalah kekecewaan akan sikap yang berubah entah bagaimana alasan yang kau buat.
Salahkan aku, memiliki kekecewaan ini.
Salahkan aku, jika memang kau lebih nyaman dengan ini.
Salahkan aku, jika aku tidak bisa membuatmu tersenyum dalam hatimu.
Salahkan aku, jika justru menambah kekalutan pikiranmu.
Salahkan aku, jika engkau pikir inilah yang terbaik.



Salahkan aku, jika aku tidak sanggup mengayunkan tongkat sihirku, agar membuatmu jauh lebih bahagia.
Salahkan aku, jika tidak sanggup menambah warna pelangimu setelah mendungmu.

Tapi, semampuku, aku ingin mempersembahkan warna terindah yang kumiliki dari pelangiku, yang kini tertutup awan.

-sebuah tulisan tentang angan angan di atas awan, yang entah kapan aku bisa mencapainya-

Jumat, 06 April 2012

Reaksi

Entah apa yang kulihat akan selalu berkebalikan dengan apa yang "mereka lihat"
Ah entah, aku tak peduli
Aku juga tak peduli ketika tingkahmu -yang menurut mereka baik nan lucu- menyeruak ke permukaan dan membuat mereka memberikan hatinya padamu, yah mereka.
Dan aku juga tak peduli
Aku benar-benar dalam keadaan apatis, karena itu aku tidak peduli.
Anggap aku laki-laki sehingga kau bisa mengerti apa arti kata "tak peduli" dariku.
Karena aku benar-benar tak peduli, sekali lagi tak peduli.

Tapi di titik ini kau berubah, menjadi jauh lebih iritatif.
Padaku? iya, sadar atau tidak sadar, kau membuatku teriritasi.
Bahkan satelit pun akan lama bertahan dalam orbitnya,
Bahkan pohon pun masih berjuang bertahan dengan akarnya,
Bahkan mahasiswa pun bertahan demi masa depannya,
dan?

Orbit itu bisa berubah, namun tak selayaknya secepat itu.
Ketika reaksi adhesi berlangsung, tak sebijaknya dihentikan dan digantikan dengan proses adisi.
Kau tau kenapa bahan baru perlu waktu minimal 10 tahun untuk bisa dijadikan suatu penemuan baru?
Karena membutuhkan waktu, untuk meneliti in vitro, in vivo, dan human test.

Ketika suatu NaOH berusaha membuat netral larutan H3PO4, tidak selayaknya ia menetralkan HCl.
HCl pasti akan lebih mudah netralnya, lebih mudah untuk diikat hanya dengan 1 ion H
Aku tau H3PO4 akan membutuhkan ion H 3 kali lipat,
tapi kau tau? garam yang dihasilkan akan jauh lebih unik: Na3PO4.
Iya, Na3PO4, bukan hanya NaCl yang sering ibu-ibu pakai di dapur.

Logis bagimu? untuk dapatkan paten hanya dalam waktu kurang dari sebulan?
logis bagimu? untukmenjalankan penelitianmu sekaligus memproses paten untuk judul yang sama?
Entah bagaimana jalan pikiranmu.
-sekali lagi aku tak peduli-
Namun aku yakin, jawabannya adalah: tidak logis.

Bagaimana menjalankan hal yang tidak -atau kurang- logis?
Ah aku yakin kau punya logika
Untuk memainkan kata-katamu
Tanpa satu hal.
Yaitu perasaan.

Sekian.

Senin, 12 Maret 2012

Notalgia Masa Kanak-Kanak

Masa kanak-kanak, katanya si masa masa dimana seorang anak mulai mengenal dunianya, mulai diajarkan segala dasar dari dasarnya segala ilmu, yaitu budi pekerti. Serta mulai diasah psikomotornya dengan banyak diajarkan kerajinan tangan (yang saat itu aku adalah salah satu murid terpayah di TK ku), mulai tau baca-tulis (dulu juga lumayan lambat belajar baca tulis, duh), dan mulai mengenal sekolah dalam pemahaman yang simpel dan diharapkan menyenangkan. Sebenernya masih banyak hal-hal fundamental lain yang menarik juga kalo mau dibahas, tapi untuk kali ini aku justru mau mengulas sedikit tentang masa kecil saya yang agak *ehem* yah lumayan bisa dibilang bahagia, tapi juga tetep membutuhkan perjuangan penyesuaian diri yang lumayan rumit kayaknya. Buktinya, saya sekarang jadi agak rumit orangnya #eh

Jadi masa dulu ceritanya saya dan mami diboyong sama babeh saya ke tempat babeh mengadu ilmu pada Sang Guru. Umur waktu itu sekitar 2 tahun 8 bulan. Masih unyu unyu nya itu :D
Saat itu tanpa suatu alasan yang jelas aku minta sekolah. Pas umur segitu kalo di daerah kampung halaman biasanya si anak-anak belom pada disekolahin (jaman itu belom ada playgroup atau PAUD atau taman bermain atau apalah namanya). Ya, tanpa suatu alasan yang jelas pula mami-babeh langsung mengiyakan saja. Padahal waktu itu tempat tinggal yang babeh sewa itu cuma semacam apartemen (nama kerennya dari rumah susun) kecil di sebuah kota kecil bernama Musota, yang ada di pinggiran Wakayama. Ada yang ga tau Musota? *pasti banyak* Nah di bawah ini aku coba lampirin gambar-gambar tentang Musota, kota kecil kesayangan yang mau tak mau sudah menjadi saksi bandelnya aku waktu kecil.
六十谷駅駅名板
Yeah, Musota !
六十谷駅
Stasiun keretanya, sering sekali kami bertiga dulu ke sana :)
Senju river 千手川
Sedikit view Musota, Wakayama. Nah banyak gunungnya yak, hahaha
Ini semacam jalur kereta di sekitar Wakayama. Nah enaknya tinggal di Musota adalah dia deket sama Osaka
  
Namanya juga kota kecil, ya pasti juga Hoikuen alias TK nya juga terbatas. Ga mungkin ikutan TK internasional atau semacam TK Pemerintah Indonesia yang cuma ada di Tokyo. Ya, itu karena dua sebab: sebab geografis yang ga mendukung dan juga keuangan orang tua, hehehe. Akhirnya aku dimasukkin ke TK biasa, yang konvensional, yang pake pengantar bahasa sana, dengan tidak ada teman-teman asing sama sekali. Bayangkan, anak umur 2 tahun 8 bulan masuk ke lingkungan yang bahkan bahasanya tidak Ia mengerti. Huee. Hari pertama sekolah langsung nangis *tapi tetep dipaksa sama gurunya masuk kelas dan mami-babeh ga boleh sama sekali nungguin*, terus baliknya kelaperan dan ga keluar suara gara-gara ga bisa makan dan ga bisa ngomong. Melasi cah... Itu berlangsung selama 2-3 bulan awal. Setelah itu? Wuih, jangan salah, entah gimana caranya aku malah jadi lebih jago ngomong bahasa sana dan lebih doyan makan makanan sana dibanding mami-babeh :p hehehehe (kalo doyan makanannya sampe sekarang :D)

Nah nama sekolah ku dulu adalah *kalo ga salah* Isshao Hoikueng alias Taman Kanak Kanak Isshao. Sekolah itu ada di atas perbukitan. Bener-bener di atas, soalnya aku agak inget waktu berangkat sekolah (pake mobil antar-jemput) selalu ngelewatin jalan miring kayak mau ke gunung gitu. Dan satu fakta yang bagus adalah dulu temen-temenku di sana beragam banget. Kenapa? karena dari anaknya tukang kayu sampe polisi intel negara ada, dari anak supir bus sampe masinis, anak pegawai sampe anak pedagang (based on mami-babeh's story). Model sekolahnya? bener-bener persis kayak yg ada di serial kartun Krayon Shinchan. Ada kelas bunga matahari (paling kecil) sampe bunga sakura (paling gedhe). Total ada 5 atau 6 kelas dengan tingkat yang berjenjang dari playgroup sampe TK besar kalo di sini. Alhamdulillahnya si disempatkan sekolah 3 tahun di sana. Dari playgroup sampe TK sedang.
Yang paling berkesan adalah Enchou Sensei alias Bapak Kepala Geng *eh Kepala Sekolahnya itu udah sepuh banget dan semangat bermain sama anak-anaknya masih tinggi. Enchou Sensei adalah guru laki-laki satu-satunya di sekolah (persis kan sama Shinchan?). Kenapa berkesan? Soalnya beliau ngasih kemeja putih berenda dan kaus kaki putih berenda waktu aku pamit mau balik lagi ke kampung halaman. Sehari-hari, kalo misalnya ada anak yang sakit atau dengan sebab yang lain harus pulang, Enchou Sensei lah yang nganter "turun". Dan kalo misal pak Supir yang biasa anter-jemput juga berhalangan, Enchou Sensei juga yang jemputin murid-muridnya langsung.
Ah sayang banget ga dapet gambar sekolahnya di google. Jadi ga bisa dipamerin deh, hehe *ups

Di umur 5,5 tahunan lebih (lupa tepatnya), kami balik lagi ke kampung halaman. Waktu itu, aku jauh jauh jauh lebih fasih berbahasa tempat perantauan daripada bahasa kampung halaman. Dan juga, jauh jauh jauh jauh jauh lebih doyan makan makanan sana daripada makanan sini (yang ini malah masih ngefek sampe sekarang untuk beberapa makanan, hehe). Sebenrnya si di umur yang 5,5 tahun udah bisa banget masuk SD. Tapi masa iya mau masuk SD tapi ngomong aja ga bisa? dan akhirnya aku masuk lagi ke TK. TK ini masih berdiri sampe sekarang di daerah Mankuyudan, Jogjakarta. Namanya TK Batik PPBI. Jangan nanya itu singkatan apa, soalnya sampe sekarang aja aku ga ngerti. Gambar sekolahnya yang ada di bawah itu adalah gambar aktual yang aku ambil saat beberapa minggu yang lalu sepedaan lewat sana.

Ini perasaan tulisan bagian depannya ga diganti sejak aku sekolah di sana deh :D
Yah, senada si waktu pertama kali masuk sekolah di Isshao Hoikuen, di TK PPBI ini juga aku memerlukan waktu adaptasi yang cukup sulit. Dalam satu caturwulan, pernah nilaiku C semua, hahaha. Itu pas awal-awal masuk kalo ga salah. Ga punya temen, ga bisa ngomong, dan ga bisa makan. Hahahaa masalahnya sama yak  sama yang sebelumnya.
Tapi Alhamdulillahnya adalah setelah lulus dari TK PPBI aku jadi bisa bahasa Indonesia walopun sampe sekarang ada beberapa kata-kata yang suka agak membingungkan dari mulutku, kayak kata-kata yang kebalik, pemaknaan yang kebalik, ngomongnya kecepetan, ga bisa ngomong "R" dengan sempurna padahal lidah normal. Harap maklum yak, mungkin gara-gara waktu perkembangan bicara aku ada di tempat yang "ga semestinya" hehehe.

Sekian dulu untuk nostalgia masa kecil saya yang penuh dengan usaha adaptasi. Hahaha

Kangen sama masa kecil :)

Rabu, 15 Februari 2012

teman?

"teman", menurut wikipedia bahasa indonesia:
Persahabatan atau pertemanan adalah istilah yang menggambarkan perilaku kerja sama dan saling mendukung antara dua atau lebih entitas sosial. Artikel ini memusatkan perhatian pada pemahaman yang khas dalam hubungan antar pribadi. Dalam pengertian ini, istilah "persahabatan" menggambarkan suatu hubunganyang melibatkan pengetahuanpenghargaan dan afeksi. Sahabat akan menyambut kehadiran sesamanya dan menunjukkan kesetiaan satu sama lain, seringkali hingga pada altruismeselera mereka biasanya serupa dan mungkin saling bertemu, dan mereka menikmati kegiatan-kegiatan yang mereka sukai. Mereka juga akan terlibat dalam perilaku yang saling menolong, seperti tukar-menukar nasihat dan saling menolong dalam kesulitan. Sahabat adalah orang yang memperlihatkan perilaku yang berbalasan dan reflektif. Namun bagi banyak orang, persahabatan seringkali tidak lebih daripada kepercayaan bahwa seseorang atau sesuatu tidak akan merugikan atau menyakiti mereka.
Nilai yang terdapat dalam persahabatan seringkali apa yang dihasilkan ketika seorang sahabat memperlihatkan secara konsisten:
  • kejujuran
  • , barangkali dalam keadaan-keadaan yang sulit bagi orang lain untuk mengucapkan kebenaran.
  • saling pengertian.
Ketika mungkin salah satu menarik diri dari yang lain, apakah tetap bisa dikatakan sebagai teman? Ah, aku juga ga tau dan ga mau tau. Yang penting, memiliki teman adalah suatu kebutuhan, kebutuhan bagi setiap manusia yang hidup. Tanpa teman, kita tidak bisa berbagi, ya apalagi bagi manusia sepertiku yang ga punya sodara kandung. Pada siapa aku bakal berbagi jika tidak dengan teman??

Oke, kembali ke pembahasan di atas, jika "teman" kita sendiri menarik diri.
Aku pribadi, akan tetap berusaha menjadi teman yang baik baginya. Mencoba meluangkan waktu untuk sekedar mendengarkan keluh kesahnya. Kalopun "teman" tidak mau berbagi saat itu, percayalah bahwa dia sudah dewasa dan tahu apa yang dia lakukan. Posisikan saja kita sebagai seseorang yang entah dibutuhkan atau tidak, akan membantu dan mencoba menemani mencari jalan keluar dari setiap permasalahan.

Ketika suatu persahabatan dirasa tidak seimbang, mungkin justru seperti itulah keadaan seimbangnya.

Friendship is just simply as that :)



Berikan apapun yang terbaik, maka kau akan dapatkan yang terbaik pula
for all my friends: believe me, you're great, try to believe in yourself like I believe in this friendship :)

Di Antara Dua Tembok




Astaghfirullah haladzim...

Hanya itu yang bisa aku ucap dan sebut, demi sekedar menghapus rasa bersalah yang kian menumpuk. Perasaan yang sebenarnya aku tak tahu mengapa harus kudapat.


Hari itu, yah hari itu. Dimana raut wajahmu yang ayu berubah menjadi sayu seketika saat aku ucapkan beberapa kata -kata yang sudah sepantasnya aku ucapkan. Aku tidak mengatai, tidak memaki, apalagi menghujat. Sudah kupastikan beberapa kali, sudah kuulangi dalam pikiranku sendiri, bahwa memang itu seharusnya bukan suatu hal yang dapat menyakitimu. Aku coba untuk mengingat-ingat kata-kataku di hari itu

"Oiya, jadinya besok kamu bisa ikut ***? (suatu kegiatan, disamarkan)" Tanyaku
"Nggak bisa mbak, aku ada ***** (kegiatan lain, yang berurusan dengan pribadinya). Aku juga udah bilang sama mbak ** (nama temanku, yang sekarang dia mungkin sedang merasakan hal yang sama)."
Seperti sihir, rautmu berubah saat kamu memulai merangkai kalimat keduamu itu. Halus, indah, namun menyakitkan. Sungguh.

Aku hanya ingin melaksanakan tugasku, hanya sebuah amanah sederhana dari teman seperjuangan, yang hanya ingin dirimu tetap bersama kami. Ah, tapi aku sudah merasa gagal menjalankan amanah itu. Gagal merangkulmu kembali, bahkan sekarang aku kehilanganmu, seutuhnya.

Di dalam otakku masih terbumbung optimisme bahwa kau akan mengerti bagaimana menghadapi ini semua, optimis bahwa kau akan kembali bersama kami, dengan seutuhnya dirimu, semangatmu yang membumbung tinggi dan juga harapan-harapan yang kau coba untuk rangkai dalam kenyataan.

Tapi permasalahannya adalah, aku tidak hanya memiliki seonggok nervus yang terbuntal menjadi satu dan ditempatkan di dalam kepalaku ini, aku masih punya seonggok daging yang lain: hati. Hati akan memiliki banyak, banyak sekali ramuan yang disebut dengan perasaan. Perasaan yang bisa dicampuradukkan sedemikian sehingga aku pun sudah muak merasakannya. Ya, sejujurnya beginilah keadaanku terhadapmu. Aku pun tidak bisa berkata-kata apapun lagi, tak tahu harus bersikap seperti apa lagi. Ya, aku lelah. Namun aku juga tidak mau perjuangan kami sia-sia saja karena hal-hal ini.

Terlalu berlebihan? Ya mungkin siapa saja boleh berpikir kalo aku terlalu berlebihan dalam menghadapi ini. Tapi, sejujurnya aku telah mencoba sekuatku untuk bersikap seolah biasa, namun suatu sms yang dikirimkan olehmu membuatku berpikir sampai sedalam ini. Sebegitunya kah kau sekarang?

Terasa terhimpit dua tembok. Dari arah kanan, ada sebuah tembok yang kuat, tebal, dan kokoh. Itu adalah tembok untuk teman-teman sepejuangan yang terus menekanku dan menyalahkanku mengapa aku bisa kehilangan orang sepertimu, yang menurut mereka dapat dengan sangat baik meneruskan perjuangan hidup ini. Tekanan tembok sebelah kanan itu ditambah dengan beberapa tusukan yang tepat mendarat di sasaran yang tepat. Ya, aku tak berdaya, dan teman-teman telah dengan mudahnya mempersalahkan aku untuk hal ini. Aku bukan tipe pemberontak untuk hal yang seperti ini, aku memilih berdamai dengan keadaan, mencoba untuk satu per satu menghilangkan luka-luka tusukan yang datang dan masih membiarkan tekanan dari tembok kanan yang tidak dapat aku lawan sendirian. Jujur, aku butuh bantuan.

Dari arah yang lain, ada suatu tembok tipis, entah aku tak tahu apa itu tembok atau hanyalah tripleks -saking tipisnya- yang tercat indah warna-warni di sisi yang menghadap ke luar, dan warna hitam kelam di sisi yang menghadap padaku, menghimpitku. Setiap orang yang melihatku terhimpit oleh tembok itu berpikir betapa menyenangkannya tembok itu: tipis, indah, tercat warna-warni. Tapi sangat jauh berbeda dengan yang aku hadapi: aku merasa mengadapi tembok paling kelam, yang sangat rapuh, bahkan aku tak tega untuk melawannya, sehingga tembok itu sangat leluasa menghimpitku. Ya, mungkin kau sudah bisa menebak, itu adalah tembokmu.

Sakit rasanya menahan ini semua, ingin sesekali memberontak, banyak teman yang menyarankan untuk memilih salah satunya, sehingga bisa bersama mendorong tembok lainnya, dan aku bisa terbebas dari himpitan ini.
Mereka, biasanya, memilih mengikuti arah tembok yang lebih kuat. Realistis memang, karena tembokmu begitu rapuh, sangat, sangat mudah untuk dihancurkan olehku yang pastinya dibantu oleh kekuatan tembok tebal teman-teman.

Tapi aku tak tega, em... bukan, maksudnya tak mau, atau... tak bisa melakukan itu. Aku ingin kau bisa sadar dan bersama-sama kita ikuti kekuatan tembok tebal teman-teman seperjuangan. Ya, aku akan menunggu dengan terus berusaha tidak melawanmu. Aku menunggu dan mencoba terus berusaha membuatmu beralih arah dan mendorong bersama.

Tembok


-tak ada gading yang tak retak-

Minggu, 05 Februari 2012

KSS- Di Balik Layar

Oke, permulaannya, aku awali dengan memberitahu aja kalo pas nulis postingan ini besoknya aku ada 2 ujian remedial. Dasar akunya yang gimana, malah pengen ngepost sesuatu di sini. Hehe

Ini cerita di balik layar salah satu acara dari JMKI (Jaringan Mahasiswa Kesehatan Indonesia) wilayah Yogyakarta, yaitu acara KSS (Komunitas Sadar Sehat). FYI, KSS ini merupakan acara inti atau acara terpenting JMKI baik nasional maupun wilayah. Acara ini mirip acara pengabdian masyarakat yang pasti sudah sangat populer di semua kampus. Tapi, bedanya, KSS sedikit lebih "kompleks" dan "holistik" (insyaAllah :))

KSS tahun ini diadakan selama 3 bulan: dari Januari-Maret 2012. Dilaksanakan setiap weekend. Jadi, setiap weekend kita ke desa yang dituju dengan objek berbeda-beda tentunya. Dari semua episode KSS sampai saat ini, yang paling kerasa heroik adalah episode 4 Februari 2012.

Di tanggal 4 Februari 2012 kemarin, rencananya adalah pagi kita bersiap ke SD Muhammadiyah Gendol II dan  Dukuh Sawahan. Semua bertempat di Kecamatan Seyegan, Sleman. Jam 7, seharusnya sudah sampai di SD, tapi berhubung badan sakit semua (alibi) jam 7 kurang baru nyampe di kontrakan Apink. Padahal buat meluncur ke TKP butuh waktu yang lumayaan.
Langsung kami berdua (ga janjian sama yang lain, soalnya kita udah tau tempatnya, hehe) meluncur ke TKP. Dimana kah TKP berada? Kalo daerahnya sih dari Terminal Jombor, setelah itu ada lampu merah belok kiri, teruuus........, terusss........, teruuuuuuss, sampe cebongan. Masih teruusss, teruss..... melewati jalan yang terjal nan berbatu (beneran!) dan kalo malam ga ada penerangan kecuali lampu motor sendiri, dan itu pun masih masuuuuuk. Dan alhamdulillah, sampe jugaa di SD nya. *fyuih


Sampe di sana. Tebak apa? Yah, baru ada beberapa gelintir manusia yang ada di sana. Alias panitianya belum lengkap. Aku sih fungsinya di sana sebagai SC (tugas konsep+rundown sudah kelar maka kelarlah tugas saya) dan satu lagi sebagai *ehem* pengisi untuk kesehatan gigi mulut. Jadi, sebenernya sangat ga guna ketika aku dan apink udah dateng tapi panitia tertentu (terutama perkap) belum dateng. Yah akhirnya kami cuma ngobrol-ngobrol sama guru dan kepsek SD. Hehe

Ga berapa lama, AKHIRNYA mereka datang. Padahal udah panik sebelumnya: acara jam 10 sudah harus selesai dan posisi jam 8 panitia belum juga lengkap. Yaudah lah ya, yang penting akhirnya bisa disiapkan dengan cukup kilat. Salut deh!

Pembukaan. Yah, pertama kali pasti acaranya pembukaan. Susahnya adalah kita harus ngumpulin semua siswa ke lapangan. Padahal siswanya cuma dikit banget. Per kelas paling sekitar 12 orang. Tapi itu super SUSAH. Kenapa? Soalnya mereka cukup susah diajak baris, apalagi diajak memperhatikan acara pembukaan yang padahal cuma 10 menit aja. Astaga, ngalamat tidak baik.

Acara pembukaan selesai, anak-anak pun digiring ke kelas dengan dibagi menjadi 2 kelas besar: kelas 1-3 di kelas A dan kelas 4-6 di kelas B, untuk diberikan materi penyuluhan. Ada 2 materi penyuluhan: Penyuluhan tentang gizi dan Kesgilut. Prosedurnya kelas A akan dapat penyuluhan gizi terlebih dahulu dan kelas B dapat penyuluhan kesgilut terlebih dahulu. Setelah itu, ditukar. Untungnya, kami dapat yang kelas B terlebih dahulu: yah walaupun jekpot tapi kan yang jekpot dulu baru abis itu yang agak gampang. Hehe. FYI: ngehandle anak kelas 4-6 jauh lebih susah daripada kelas 1-3.

Daaan ekspektasi pun terbayar, yeah, anak-anak kelas 4-6 nya udah mulai pada tau suatu kata keramat, yaitu: MALAS.
Mereka mulai tau caranya males ngedengerin penjelasan dari *ehem* kami tentang gimana caranya menjaga kesehatan gigi dan mulut. Suimpel sanget sebenernya, tapi ya itu effort buat bikin anak-anaknya ngedengerin jauh lebih banyak daripada effort buat ngejelasin. Padahal kita udah coba buat semenarik mungkin lo, pake boneka tangan gitu, lucu dan cukup menarik sih harusnya -di SD yang pertama berhasil lho, pada ngedengerin dan tertarik gitu gara-gara pake boneka, hehe.

Pas udah kelar ngejelasin, tiba saatnya bagiin doorprize: ada 3 doorprize yang harus dibagikan buat mereka. Pake apa ya? Kita coba buat cari feedback dari mereka. Tapi, walaupun ada hadiah -dan pengalamanku waktu kecil aku suka banget hadiah dengan mengorbankan suatu hal pun- tetep aja mereka ga ada yang ngacung dan menjadi volunteer. Aaaah, akhirnya harus nggeret salah tiga dari mereka untuk "dipaksa" memberikan feedback dan akhirnya tugas kami selesai di kelas B. Alhamdulillah.....yakin deh kayak mau sujud syukur waktu itu, hahahaha *lebay

(to be continued, udah ngantuk boy, mana ini kerjaan belom kelar, hohoho)

Selasa, 31 Januari 2012

dari seorang teman :)

Ini adalah salah satu sms temenku yang aku masih simpen di HPku yang udah bulukan,

Yah mungkin aja bisa dibaca dari yang lain (aku lupa sumber aslinya apa)

Ini dia:

"Ketika Allah menjawab doamu, Ia meminta imanmu.


Saat Allah belum menjawab doamu, Ia meminta kesabaranmu.


Saat Allah menjawab tapi bukan doamu, Ia memberi yang terbaik untukmu."


Allah tidak memberi apa yang kita harapkan, tetapi Allah akan selalu memberi apa yang terbaik buat kita.


Semangat ya.




Semangat juga ya kawan, yang sekarang sudah merantau menuntut ilmu. Kita sama-sama mengejar impian dan harapan kita, dan semoga Allah masih memberikan kita nikmat Iman sampai akhir hayat nanti.

:)

Jumat, 13 Januari 2012

OSA

Iseng, gara-gara random ujian, haha, searching nama sendiri di search engine paling oke, yaitu simbah Google.

dan ternyata, OSA kebanyakan adalah suatu singkatan, ini nih beberapa diantaranya:


  1. Optical Society of America (OSA)
  2. Obstructive Sleep Apnea (OSA)
  3. Open Society Archives (OSA)
  4. Open Source Architecture (OSA)
  5. Oregon Student Association (OSA)
  6. Ontario Soccer Association (OSA)
  7. Overseas Shipper Association (OSA)
  8. Open Scripting Architecture (OSA)
  9. Office of Science Advisor (OSA)
  10. Oklahoma Soccer Association (OSA)
  11. Office of Student Affair (OSA)
  12. Open Systems Adapter (OSA)

Hehehe, banyak juga yaa, itu masih ada sebenernya hasil pancariannya di google sampe halaman ke-15, tapi ya masa aku bukain satu-satu...

Oke, ini emang postingan ga penting, tapi ya gapapa lah ya intermezo dikit, hehe

Jumat, 06 Januari 2012

Lagu-Laguan :D



Ini lagunya Raisa- Apalah Arti Menunggu :)
Suka banget lah lagunya, empat jempol buat Raisaa

Yeeey :D

Jarang aku suka lagu-lagu jaman sekarang, soalnya sih kata orang, "jaman" lagu kita itu ya jaman-jaman masih SMA yang notabene itu udah 2 tahun lalu, hehe *duh ketauan tuaa
Tapi aku suka lagu yang ini, bukan karena pengalaman atau apa (so, jangan curiga saya sedang galau atau apa, saya baik-baik saja kok, hidup saya masih hore hore sajaa :D).

Jujur deh ini lagu enak banget buat didenger, hehe. Iya, buat didenger aja, ga buat aku nyanyiin, abis kalo aku nyanyi nanti ada esensi yang lain dari lagu itu, terus terkesan beda gimana gitu, kan sayang tu ya lagu yang udah susah-susah dibuat sama pengarangnya, dengan segala emosi yang tersertakan dalam setiap baitnya, akan terkontaminasi dengan ekspresi saya yang *uhuk* sangat polos ini. (singkatnya= ane ga bisa nyanyi -,-)

oke, so, enjoy :)

Ini ada kepek'an liriknyaah (kalo mau karaokean sekalian -tapi jangan lupa yaa di kamar yg tertutup, telinga juga ditutup sekalian kalo perlu, tapi mulutnya jangan ditutup yaa ga bisa *ehem* nyanyi ntar, hahaha ga penting)


Telah lama aku bertahan
demi cinta wujudkan sebuah harapan
namun ku rasa cukup ku menunggu
semua rasa tlah hilang
reff:
sekarang aku tersadar
cinta yang ku tunggu tak kunjung datang
apalah arti aku menunggu
bila kamu tak cinta lagi
namun ku rasa cukup ku menunggu
semua rasa tlah hilang
repeat reff
dahulu kaulah segalanya
dahulu hanya dirimu yang ada di hatiku
namun sekarang aku mengerti
tak perlu ku menunggu sebuah cinta yang sama
repeat reff [2x]


Oiya, besok senen ujian yaa *sok amnesia*

-Moga ujiannya dilancarkan dan diberi kemudahan, amin-

Rabu, 04 Januari 2012

Kurva Normal

Oke agan-agan sekalian, ceritanya sekarang adalah minggu tenang, minggu dimana kuliahnya ditiadakan. Kuliah doang lho, ga pake meniadakan praktikum. Yang praktikumnya belom kelar sih lanjuuuut (seperti saya -.-)


Kenapa judulnya kurva normal? Ini  karena aku ga dong dong sama bab ini di kuliah biostatistika dan bikin belajarku statis di situ-situ aja (emang belajar?? hoho). Seandainya aja si ning nggak balik ke salatiga, aku mau les sama diaaaaaa :(
Nah, karena aku ga ngerti ngerti amat sama ini bab, jadi ceritanya aku coba buat ngejelasin sebisaku tentang bab ini (saking desperadonya), okeeeh, ini kok malah preambule nya kebanyakan yaa, yaudah yuuk cekidot!
NB. Kalo bahasanya agak berat maap yeee, secara ini kan bahan kuliah, hahahaha :D


Data hasil penelitian memiliki sebaran tertentu, dan jika data-data tersebut dibuat histogram dan disambungkan titik puncaknya, maka akan terbentukla suatu kurva yang kontinyu.
Salah satu jenis kurva tersebut adalah "KURVA NORMAL". Kurva normal itu si sebenernya kurva biasa aja, ga berarti di luar kurva ini adalah kurva abnormal atau malah paranormal *eh.
Kurva ini disebut juga dengan kurva Gauss (dipopulerkan oleh Karl Friedrich) atau grafik sebaran normal.
Karena saya kuliah di ilmu kesehatan, maka data yang diperoleh biasanya berupa data biologis, yang diasumsikan sebagai sebaran normal.

Kurva normal memiliki 2 unsur: yaitu rata-rata populasi (lambang: miu) dan variansi (lambang: sigma kuadrat). Dua hal itu lah yang bakal mempengaruhi bentuk dari kurva normal (gendut dan tingginya).

Sebelumnya perlu ditekankan bahwa kurva normal ini dimaksudkan untuk mengetahui sebaran data, apakah sesuai dengan kurva ini atau tidak. Kalo misalnya ada data yang ga sesuai, bukan berarti untuk dibuang (nggak boleh, mubadzir kata pak ustad), tapi berarti kalo misal ada yang ga sesuai, kita harus memakai analisis yang non parametrik. Jadi ini bener-bener cuma ngaruh ke analisa lanjutan aja.

Kurva normal ini bisa didapatkan dari 2 hal: dari hasil penelitian empirik atau dari grafik poligon yang dihaluskan.

Tapi, pada prakteknya, ga ada distribusi data yang "senormal kurva normal". Tapi biasanya cuma mendekati dengan kurva normal.

Nah, gimana sih ciri-ciri kurva normal?
Ini nih:

  1. Bentuk
    -Selalu berbentuk genta lonceng (menurut catetan sih gitu)
    -Simetris
    -Ujung-ujung grafiknya mendekati sumbu x, tetapi ga pernah nyentuh
    -Jika variansinya kecil maka akan didapatkan kurva yang sempit dan tinggi (leptokurtik)
    -Jika variansinya besar maka akan didapatkan kurba yang pendek dan gemuk (platykurtik)
    -Jika sedang-sedang saja (duh kayak lagu yaa -.-) namanya mesokurtik, ini nih yang ideal :D
    -unimodal (mean, median, modus sama)
  2. Luas daerah
    Luas daerah yang di sebelah kanan dan kiri harus sama (sama-sama 50% pada tiap sisi). Nah ini dapat "bocoran" dari dosen, soal luas kurvaa
    -kalo dari -1 sampe +1 itu meliputi 68%
    -kalo dari -2 sampe +2 itu meliputi 95%
    -kalo dari -3 sampe +3 itu meliputi 99%
    (biar gampang ajaaa :))
    Luas daerah ini menunjukkan probablilitas data untuk muncul.
    nah kan kalo tau probabilitasnya, maka kita bisa tau datanya, gitu.
Nah untuk tahu luas daerah, kita dibantu sama "Z"
Z merupakan representasi luas kurva (%) alias standard normal variate.
Kegunaan kurva ini adalah untuk menghitung jumlah subyek dalam suatu distribusi dan mengetahui probabilitas munculnya data.
Nah makanya, kita bisa menghitung kedua poin itu hanya dari suatu kurva normal. Hebat kaaan? *plok plok plok.

Kita ke contoh soal yaaa

#contoh soal pertama
Berapakah nilai z jika luas kurva adalah 95%?
Pertama, ubah dulu bentuk 95% jadi dalam bentuk desimal 0,95.
Berhubung kita ada tabel z itu yang menggambarkan luas antara nilai z sampe nilai rata-ratanya, maka untuk tau nilai z berapa kita bagi dua dulu.
0,95 dibagi 2= 0,475
Kemudian cari di tabel, nilai z untuk luas setengah kurva 0,475
Dan hasilnya (lihat tabel) adalah 1,96
So, jawabannya adalah 1,96

#contoh soal kedua
misal dalam suatu kelas, rata-rata nilai ujian adalah 75, dengan nilai simpangan baku sebesar 7, dengan jumlah siswa 50 orang. jika 20% siswa mendapat nilai A, maka berapa batas nilai terendah A?

Senin, 02 Januari 2012

Penat itu Indah :)

"Penat itu indah"

Ada yang aneh mungkin dengan fragmen kalimat itu. Aku juga ga tau kenapa, tapi yang jelas, akhir-akhir ini emang bikin penat (bahasa kerennya: pikiranku sampe hampir terdistorsi sempurna), riweh (baik riweh dengan kerjaan yang sebagian besar adalah kerjaan praktikum, tapi juga riweh dengan keriwehan temen-temen sekelompok yang ujung-ujungnya bikin saya panik bin parno dan akhirnya jadi riweh sendiri, hahaha panjaaang :D), dan bikin mau loncat dari gedung RSGM lt.5 (tapi sering diurungkan, soalnya sakit, kecuali kalo ada arena bungee jumping di sana lain lagi mungkin ceritanya, hahaha).

Nah terus apanya yang indah coba?
Indah (bukan nama sebenarnya)
*plaaaaaak, bukaaan, bukan itu maksudnya, yang bener:
Indah, ga cuma buat bunga yang mekar di musim semi, ga cuma buat rumah yang berarsitekturkan apik yang berhiaskan banyak hal, ga cuma buat hari-hari yang lancar setiap harinya.
Indah ga sesempit itu, bung!
Indah itu masalah harmonisasi, masalah keselarasan, dan masalah rasa.
Menurutku kalo semua hal di dunia ini terlampau baik, sempurna, dan bebas derita juga kesalahan, bukan indah  namanya: membosankan.
Bayangkan setiap pagi semua orang tersenyum padamu, ada selalu secangkir teh hangat yang disediakan orang, plus cookies buatan granny, dan semua urusan langsung cepat selesai.
Untuk sekali, dua kali, tiga kali, atau sebulan, mungkin masih bisa tahan, tetapi bayangkan kalo itu terjadi selama bertahun-tahun? Pasti akan bosen dah, jamin.
Pasti di saat itu orang-orang akan mencoba memberontak, soalnya hidup statis itu ga enak (menurutku sih, berhubung aku orangnya emang agak susah diajak statis ya mau gimana lagi, bawaan lahir, hahaha).
Jadi inget ceritanya serial Inharitance Cycle nya Christopher Paolini: Eragon, Eldest, Brisingr.
Di sana diceritain kalo ada makhluk sempurna yang namanya elf. Kekuatan magic mereka sempurna, ga ada yang bisa kalahin mereka, mereka hidup ratusan tahun lamanya, keadaan rumah mereka asri bagus banget, peradaban mereka jauh jauh jauuuh lebih maju dari peradaban manusia, tapi perdaban mereka ga destruktif kayak manusia, mereka udah kayak hidup di surga, mereka punya kekuatan untuk mendengar damainya air, suara harti semut, dsb....intinya, mereka mampu melakukan dan mempunyai semua hal yang ada di ekspektasi kehidupan manusia yang menginginkan hidupnya baik dan tenang-tenang saja.
Tapi, apakah mereka bahagia? Apakah menurut mereka hidup mereka indah?
Nggak, nggak sama sekali.
Mereka bosan terus menerus hidup dalam kesempurnaan, dan mereka juga agak bosen hidup.
Yah mungkin memang cerita elf itu fiksi, tapi coba ambil hikmahnya aja, coba hidup selalu sempurna, kita sempurna, orang lain juga sempurna, keadaan serba sempurna. Ga akan ada yang namanya kehidupan kayak sekarang, memang, ada masalah yang bikin orang-orang sampe bunuh diri, tapi itu bukan karena masalahnya, tapi lebih ke dirinya sendiri. Setiap orang pernah penat bung!

Kepenatan inilah yang hampir membuatku gak kebuka matanya buat ngerasain bahwa sebenarnya beginilah hidup ini berjalan. Ada kalanya kita senang-senang, ada kalanya juga kita penat gara-gara masalah yang bertubi-tubi. Tapi justru itulah seninya hidup. Justru itulah ke-struggle-an orang benar-benar diuji. Disitu lah kita tahu bahwa hidup butuh orang lain dan orang lain juga butuh kita. Di situ lah kita bakal dapet temen yang bener-bener temen.
Indah kan?

Itulah kenapa aku setuju banget sama fragmen "hidup ini indah"
ya karena, sepenat-penatnya hidup ini kalo kita menyikapi dengan benar, jadinya juga indah kok :)

Apa lagi aku dapet pelajaran yang berharga kemarin, saat ternyata harus ngulang praktikum.
Di saat temen-temen udah kelar n bisa belajar buat ujian (sekarang minggu tenang soalnya).
Tapi mereka ga bakal dapet hal yang aku dapet, yaitu indah nya hidup ini. Yah kayak yang aku sebutin tadi.
Dan dapet bonusnya adalah dosennya baaaaaiiiiiiiiikkkkk banget nget nget nget.
Dan aku sekarang benar-benar percaya bahwa semua dosen itu niatnya baik.
Hanya tergantung bagaimana cara penyampaian beliau saja :)
Inget postingan lama yang ada kata-kata: you just have the bussiness with the message, and about how they tell you, it just like how you hear their message, if you're postive, they'll be positive too, believe me...

Yah begitulah hidup, atau ya kalo hidup kalian ga gitu juga, ya hidup ku, hidup saya.
Tapi aku yakin kok banyak orang di luar sana yang ngerasain hal yang samaa

-Special special nya special thanks to my parents: mama dan papa saya yg terus kasi semangat buat anaknya yang bengal ini (cuma satu tapi masyaAllah bengalnyaa, ngelebihin punya anak 4, hahaha), baik pas aku lagi ga ada semangat alias loyo bin ndembik, maupun pas akunya juga lagi semangat buat terus maintain semangatnyaa, love you mami dan babeh :*
-Special thanks to Ning yang udah mau bantuin model malam, nungguin di kos rena waktu lagi panas-panasnya pikiran n ati ini, hehehe, makasi ya Ning...
-Thanks to Rena, yang udah mau ngasi malam+spiritus+minjemin bunsen yang n terpenting ngijinin aku masuk kosannya (aku dipinjemin kunci kamar, woow, baiknyaaa), maaf ya kalo kosanmu kotor :(
-Thanks to dosen-dosen saya yang udah kasih tau gimana itu hidup dan gimana caranya survive dengan ini semuaaa
-Thanks to temen-temen semua yang udah bisa nggedeni ati saat saya bener-bener ciut.
-Thanks to dinar, bundo rina, oni, fasi, dito, fuad dan semua oknum yang saya temui kemarin, kalian super :D

Happy New Yeaaah

Hahahaha, udah agak telat yaak cerita taon baruan di hari gini, hehehe
Tapi gapapa lah yaaaa (maksa!)

Jadi begini, inilah pertamakalinya saya taon baruan sama temen-temen :D
Yah walopun agak susah minta ijinnya (yakin dengan kata "agak"? kok aku ga yakin yaa? hahaha), akhirnya aku diperbolehkan alias diijinkan buat taon baruan sama temen-temen.
Kok sama temen-temen? Hahaha, dapat dipastikan kan kami berenam yang ikut dalam aksi "Taon Baruan Mbolang di Pantai" itu jomblo. Masalahnya kalo ga jomblo pasti mereka sudah ..... (ah males ngelanjutinnya).
Tapi jomblo's power lebih gede dan terbukti lebih seru! Buktinya kami berenam membuktikan kalo taon baruan ga mesti harus seRT dibawa semua, udah seru kok...

Dan menurutku kami tergolong "agak" nekat ("agak" di sini digunakan buat ngehalusin aja, aslinyaa, duh!). Gimana nggak, taon baruan ini baru dirancang dan matang di tanggal 31 Desember 2011, dimana hari itu adalah juga sekaligus hari pelaksanaannya. Nah lo. Ah gapapa, yang penting kejadian dan itu rame dan seru :D
*satu hal yang paling nekat adalah kita berenam (aku, ning, mb pren, pandu, oni) cuma nyewa 1 kamar aja, haaha
*kenekatan kedua adalah kami hampir tidur di tepi pantai malem taon barunya (dudul, tapi ga jadi, hehe)

Mau cerita yang lebih lengkap, yuk tengok blog nya (eh w**dpress nya si my partner in crime ning)
Dia udah bagi cerita ini jadi 3 part gara-gara kepanjangan katanyaa
                                  part 1
                                  part 2
                                  part 3

Okeeee, sekian :D

*maaf kalo bahasanya agak ngacau, saya memang sedang kacau (kayak biasanya nggak -___-)