Senin, 02 Januari 2012

Penat itu Indah :)

"Penat itu indah"

Ada yang aneh mungkin dengan fragmen kalimat itu. Aku juga ga tau kenapa, tapi yang jelas, akhir-akhir ini emang bikin penat (bahasa kerennya: pikiranku sampe hampir terdistorsi sempurna), riweh (baik riweh dengan kerjaan yang sebagian besar adalah kerjaan praktikum, tapi juga riweh dengan keriwehan temen-temen sekelompok yang ujung-ujungnya bikin saya panik bin parno dan akhirnya jadi riweh sendiri, hahaha panjaaang :D), dan bikin mau loncat dari gedung RSGM lt.5 (tapi sering diurungkan, soalnya sakit, kecuali kalo ada arena bungee jumping di sana lain lagi mungkin ceritanya, hahaha).

Nah terus apanya yang indah coba?
Indah (bukan nama sebenarnya)
*plaaaaaak, bukaaan, bukan itu maksudnya, yang bener:
Indah, ga cuma buat bunga yang mekar di musim semi, ga cuma buat rumah yang berarsitekturkan apik yang berhiaskan banyak hal, ga cuma buat hari-hari yang lancar setiap harinya.
Indah ga sesempit itu, bung!
Indah itu masalah harmonisasi, masalah keselarasan, dan masalah rasa.
Menurutku kalo semua hal di dunia ini terlampau baik, sempurna, dan bebas derita juga kesalahan, bukan indah  namanya: membosankan.
Bayangkan setiap pagi semua orang tersenyum padamu, ada selalu secangkir teh hangat yang disediakan orang, plus cookies buatan granny, dan semua urusan langsung cepat selesai.
Untuk sekali, dua kali, tiga kali, atau sebulan, mungkin masih bisa tahan, tetapi bayangkan kalo itu terjadi selama bertahun-tahun? Pasti akan bosen dah, jamin.
Pasti di saat itu orang-orang akan mencoba memberontak, soalnya hidup statis itu ga enak (menurutku sih, berhubung aku orangnya emang agak susah diajak statis ya mau gimana lagi, bawaan lahir, hahaha).
Jadi inget ceritanya serial Inharitance Cycle nya Christopher Paolini: Eragon, Eldest, Brisingr.
Di sana diceritain kalo ada makhluk sempurna yang namanya elf. Kekuatan magic mereka sempurna, ga ada yang bisa kalahin mereka, mereka hidup ratusan tahun lamanya, keadaan rumah mereka asri bagus banget, peradaban mereka jauh jauh jauuuh lebih maju dari peradaban manusia, tapi perdaban mereka ga destruktif kayak manusia, mereka udah kayak hidup di surga, mereka punya kekuatan untuk mendengar damainya air, suara harti semut, dsb....intinya, mereka mampu melakukan dan mempunyai semua hal yang ada di ekspektasi kehidupan manusia yang menginginkan hidupnya baik dan tenang-tenang saja.
Tapi, apakah mereka bahagia? Apakah menurut mereka hidup mereka indah?
Nggak, nggak sama sekali.
Mereka bosan terus menerus hidup dalam kesempurnaan, dan mereka juga agak bosen hidup.
Yah mungkin memang cerita elf itu fiksi, tapi coba ambil hikmahnya aja, coba hidup selalu sempurna, kita sempurna, orang lain juga sempurna, keadaan serba sempurna. Ga akan ada yang namanya kehidupan kayak sekarang, memang, ada masalah yang bikin orang-orang sampe bunuh diri, tapi itu bukan karena masalahnya, tapi lebih ke dirinya sendiri. Setiap orang pernah penat bung!

Kepenatan inilah yang hampir membuatku gak kebuka matanya buat ngerasain bahwa sebenarnya beginilah hidup ini berjalan. Ada kalanya kita senang-senang, ada kalanya juga kita penat gara-gara masalah yang bertubi-tubi. Tapi justru itulah seninya hidup. Justru itulah ke-struggle-an orang benar-benar diuji. Disitu lah kita tahu bahwa hidup butuh orang lain dan orang lain juga butuh kita. Di situ lah kita bakal dapet temen yang bener-bener temen.
Indah kan?

Itulah kenapa aku setuju banget sama fragmen "hidup ini indah"
ya karena, sepenat-penatnya hidup ini kalo kita menyikapi dengan benar, jadinya juga indah kok :)

Apa lagi aku dapet pelajaran yang berharga kemarin, saat ternyata harus ngulang praktikum.
Di saat temen-temen udah kelar n bisa belajar buat ujian (sekarang minggu tenang soalnya).
Tapi mereka ga bakal dapet hal yang aku dapet, yaitu indah nya hidup ini. Yah kayak yang aku sebutin tadi.
Dan dapet bonusnya adalah dosennya baaaaaiiiiiiiiikkkkk banget nget nget nget.
Dan aku sekarang benar-benar percaya bahwa semua dosen itu niatnya baik.
Hanya tergantung bagaimana cara penyampaian beliau saja :)
Inget postingan lama yang ada kata-kata: you just have the bussiness with the message, and about how they tell you, it just like how you hear their message, if you're postive, they'll be positive too, believe me...

Yah begitulah hidup, atau ya kalo hidup kalian ga gitu juga, ya hidup ku, hidup saya.
Tapi aku yakin kok banyak orang di luar sana yang ngerasain hal yang samaa

-Special special nya special thanks to my parents: mama dan papa saya yg terus kasi semangat buat anaknya yang bengal ini (cuma satu tapi masyaAllah bengalnyaa, ngelebihin punya anak 4, hahaha), baik pas aku lagi ga ada semangat alias loyo bin ndembik, maupun pas akunya juga lagi semangat buat terus maintain semangatnyaa, love you mami dan babeh :*
-Special thanks to Ning yang udah mau bantuin model malam, nungguin di kos rena waktu lagi panas-panasnya pikiran n ati ini, hehehe, makasi ya Ning...
-Thanks to Rena, yang udah mau ngasi malam+spiritus+minjemin bunsen yang n terpenting ngijinin aku masuk kosannya (aku dipinjemin kunci kamar, woow, baiknyaaa), maaf ya kalo kosanmu kotor :(
-Thanks to dosen-dosen saya yang udah kasih tau gimana itu hidup dan gimana caranya survive dengan ini semuaaa
-Thanks to temen-temen semua yang udah bisa nggedeni ati saat saya bener-bener ciut.
-Thanks to dinar, bundo rina, oni, fasi, dito, fuad dan semua oknum yang saya temui kemarin, kalian super :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar