Kamis, 27 Oktober 2011

Need one day break

"Badan itu perlu istirahat, dan pikiran juga butuh penyegaran"

Selalu saja kata itu akan terucap dari bibir ibuku, yang selalu setia menungguku di rumah, walaupun aku pulang semalam ini. Seperti hari ini.

Buka tanpa alasan ibuku berkata seperti itu. Karena memang, sudah berminggu-minggu ini aku jauh lebih sering menghabiskan waktuku di luar rumah. Ibu bukannya tidak percaya padaku atas apa yang aku lakukan. Tapi Ibu jauh lebih khawatir terhadap kondisi badanku.

"Iya, Bu"

Hanya kata itu pula yang akan terjawab dariku. Tak ada lain. 'Iya' di sini lebih seperti menenangkan Ibuku, agar tidak selau khawatir, dan beruaha menujukkan bahwa aku sudah cukup paham dengan maksud kalimat-kalimat tersebut.
Tapi sejujurnya, aku hampir tidak pernah melaksanakan anjuran Ibuku. Aduh, ini kerjaan udah ditunggu dosen. Yang ini juga ada tugas kelompok. Proyekan lomba juga masih banyak yang harus diurus. Belum lagi harus rapat keluar UGM untuk organisasi.

Sulit memang untuk diakui. Bahwa ungkapan Ibu dari awal tadi memang benar.
Karena sekarang, nafsu makanku drop. Mataku cukup sayu. Kepalaku sering pusing. Konsentrasi suka buyar. Dan badan ini rasanya sakit semua.

Obatnya ya cuma satu: sugesti diri.
Sugesti diri sendiri kalo nanti tidur, bakal sembuh, seger, enakan.
Tapi ternyata tidur hanya menunda ngantuk, bahkan tidak menyembuhkan.

I need one day break. But it's impossible now. I have to face the exams. I need to do many things. I need ti spent my time with my family too.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar